about me

about me
Life Is Simple

tentang saya

tentang saya

Jumat, 24 April 2015

ELECTRONIC BUSSINES

ELECTRONIC BUSSINES
By: Daylavena 

A. Pengertian Electronic Business

     Electronic Business atau E-Business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal yang lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Penggunaan sehari-hari, E-business tidak hanya menyangkut perdagangan elektronik atau E-commerce saja. Dalam hal ini, E-commerce lebih merupakan sub-bagian dari E-business, sementara E-business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet. Sebagai bagian dari E-business, E-commerce lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, E-commerce mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan.

E-Business Vs E-Commerce
       Perbedaan yang mendasar antara e-commerce dan e-business adalah bahwa tujuan e-commerce memang benar-benar money oriented (berorientasi pada perolehan uang), sedangkan e-business berorientasi pada kepentingan jangka panjang yang sifatnya abstrak seperti kepercayaan konsumen, pelayanan terhadap konsumen, peraturan kerja, relasi antar mitra bisnis, dan penanganan masalah sosial lainnya. Selain perbedaan seperti yang telah disebutkan, e-commerce dan e-business juga memiliki kesamaan tujuan utama yaitu memajukan perusahaan yang lebih besar dari sebelumnya. E-commerce dan e-business merupakan terobosan yang dapat mendongkrak penjualan melalui online marketing dan sebagai sarana mempromosikan produk melalui media Internet.

E-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.

B. Cara Membuat Rencana Bisnis
Rencana Bisnis merupakan penjelasan rinci tentang langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan disertai dengan cara-cara untuk melaksanakannya. Rencana bisnis sangat diperlukan untuk mencari calon penanam modal. Tujuan utamanya adalah “merayu” calon investor untuk mempercayakan dananya kepada kita. Oleh karena itu, di dalam rencana bisnis ini harus diberikan dengan sejelas-jelasnya hal-hal apa saja yang akan dicapai, dilakukan dan dikembangkan.

Ada 3 bagian utama dari sebuah Rencana bisnis, yaitu :
1. Konsep Bisnis
Menjelaskan secara rinci industri yang digeluti, struktur bisnis, produk dan jasa yang ditawarkan dan bagaimana rencana untuk mensukseskan bisnis.
2. Market
Membahas dan menganalisa konsumen potensial: siapa dan dimana mereka berada, apa yang menyebabkan mereka mau membeli, dan lain-lain. Dalam bagian ini, juga perlu menjelaskan persaingan yang akan dihadapi dan bagaimana memposisikan diri untuk memenangkannya.

3. Finansial
Mencakup estimasi pendapatan dan arus kas, neraca serta rasio keuangan lainnya, seperti analisis break even. Untuk ini mungkin akan memerlukan bantuan seorang akuntan dan program software spreadsheet yang bagus.

C. Komponen Rencana Bisnis
Sebuah rencana bisnis adalah peta jalan untuk profitabilitas dan kesuksesan. Sebuah rencana disusun dengan baik menggambarkan visi yang Anda miliki untuk bisnis dan jalur akan Anda ambil untuk mencapai visi tersebut. Hal ini juga berfungsi sebagai wahana komunikasi bagi karyawan, pelanggan dan sumber daya keuangan potensial. Sebuah rencana bisnis yang efektif memiliki sembilan elemen kunci.

1. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan eksekutif menguraikan bagian utama rencana itu seperti misi, perusahaan dan tujuan, target pasar, produk dan layanan, pesaing utama, strategi pemasaran dan keuangan. Ringkasan harus 1-2 halaman dan harus meyakinkan pembaca untuk meninjau rencana bisnis keseluruhan.

2. Deskripsi Perusahaan
Deskripsi perusahaan menyediakan ide yang jelas tentang perusahaan Anda, semua tentang apa yang dilakukannya, dan bagaimana hal itu akan beroperasi. Dengan kata lain, itu artikulasi pernyataan misi perusahaan Anda, yang merupakan deklarasi singkat formal yang menjelaskan tujuan khusus untuk bisnis Anda.

3. Pasar
Bagian ini menggambarkan rencana target pelanggan, lingkungan yang lebih besar di mana bisnis Anda akan beroperasi dan mengapa lingkungan ini adalah layak. Kuncinya adalah untuk mengidentifikasi yang Anda inginkan dan untuk menjelaskan mengapa Anda bisa sukses.

4. Kompetisi
Bagian ini menggambarkan rencana bisnis utama Anda adalah kompetisi, termasuk kekuatan dan kelemahan mereka. Faktor yang paling penting adalah identifikasi keunggulan kompetitif Anda. Anda secara efektif dapat mengembangkan bagian unggulan kompetitif dengan tujuan unggul dalam kompetisi.

5. Strategi Pemasaran
Langkah yang paling penting yang dapat Anda ambil sebagai pengusaha adalah untuk secara efektif memasarkan barang dan jasa Anda. Anda dapat memiliki produk terbaik di dunia, tetapi jika tidak ada yang tahu tentang mereka, bisnis Anda akan gagal. Membuat strategi pemasaran yang sukses adalah semua tentang menangani 5 komponen, yaitu :
• Produk - Apa yang Anda jual?
• Harga - Berapa harga yang akan Anda tetapkan?
• Orang - Apa target pasar Anda (yaitu, pasar)?
• Tempat - Bagaimana barang dan jasa didistribusikan?
• Promosi - Bagaimana Anda akan membiarkan pelanggan potensial tahu tentang barang dan jasa Anda?


6. Operasi
Bagian operasi menggambarkan bagaimana pekerjaan akan dilakukan. Ini bukan bagian sangat detail dari rencana bisnis Anda, tetapi harus menjelaskan kegiatan khas perusahaan Anda bisnis.

7. Manajemen Dan Organisasi
Bagian ini mengidentifikasi manajer bisnis kunci dan struktur organisasi. Ini adalah bagian yang sangat penting ketika Anda memiliki staf. Hal ini juga penting ketika Anda mencari modal. Investor akan memeriksa dengan teliti latar belakang dari tim manajemen yang bertanggung jawab atas bisnis Anda.

8. Pembangunan Jangka Panjang
Bagian dari rencana ini menjelaskan bagaimana bisnis Anda akan tumbuh dari waktu ke waktu. Anda harus menyediakan jadwal khusus untuk pengembangan perusahaan, termasuk identifikasi potensi risiko bisnis Anda wajah.

9. Keuangan
Bagian ini merupakan dari rencana bisnis garis proyeksi keuangan Anda untuk beberapa tahun pertama bisnis. Idealnya, ini termasuk produksi dari beberapa bentuk, termasuk laporan laba rugi (menggambarkan keuntungan diantisipasi selama jangka waktu tertentu), analisis arus kas (perkiraan pergerakan uang tunai masuk dan keluar dari bisnis), dan analisis impas (perkiraan titik di mana pendapatan yang diterima sama dengan biaya menghasilkan pendapatan itu).

D. Manfaat dan Tujuan e-Bisnis
1. Membantu dalam mencari modal dan pinjaman kepada lembaga keuangan pemberi kredit.
Perencanaan bisnis bisa menggambarkan kesiapan calon Entrepreneur dalam dunia bisnis. Seberapa dalam calon Entrepreneur mengetahui bisnis yang sedang dirancang. Hal itu terlihat dari seberapa kompleks dan rinci business plan yang disusun.
Calon investor atau lembaga keuangan pemberi kredit akan melihat kesiapan calon Entrepreneur dari business plan yang mereka susun. Businees plana akan memperlihatkan apakah bisnis yang sedang direncanakan tersebut realistis untuk dijalankan. Seberapa cepat investasi yang ditanamkan akan mencapai break even point dan berapa lama pay back period dari bisnis yang direncanakan.
Pada business plan, juga akan diketahui siapa saja yang terlibat langsung dari keberjalanan bisnis. Siapa saja yang bermain dari segmen bisnis yang sama. Hal ini akan mengukur seberapa besar resiko dari bisnis yang diusulkan. Seberapa panjang rantai pasok dari bisnis. Hal ini juga mempengaruhi tingkat risiko bisnis.
Bila semua aspek tersebut memenuhi keinginan calon investor, bisa saja investor tersebut tanpa ragu menanamkan modalnya ke dalam bisnis. Aspek-aspek utama seperti pay-back period, break even point, dan internal rate of return umumnya digunakan investor untuk mengetahui seberapa layak bisnis yang diajukan padanya benar-benar layak dari segi finansial.
Namun demikian, bukan berarti calon investor tersebut akan memberikan investasinya bila parameter-parameter kelayakan finansial terpenuhi. Investor akan mencocokkan rencana Entrepreneur dalam memenuhi proyeksi finansial yang dirancang. Apakah rencana pemasaran yang ada sudah menggambarkan proyeksi finansial. Bagaimana rencana operasional dan sistem organisasi dari bisnis yang diusulkan.

2. Membantu dalam memutuskan apakah akan melanjutkan usaha atau berhenti.
Layaknya rambu-rambu lalu lintas, business plan juga bisa digunakan untuk memutuskan apakah bisnis yang sedang dijalani on the track atau sesuai dengan yang direncanakan. Misalnya, apakah parameter-parameter keuangan yang ada telah tercapai. Bila belum tercapai, mengapa hal itu bisa terjadi. Bagian proses bisnis mana yang salah dan perlu diperbaiki.
Melalui business plan, akan diketahui proses pemasukan-pengeluaran bisnis yang sedang dijalani. Adakah dari pos-pos pemasukan dan pengeluaran tersebut yang aneh atau ada ketidakefisienan dari pos-pos pemasukan dan pengeluaran tersebut. Bila terdapat pos pengeluaran yang bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan, Entrepreneur akan dengan mudah melakukan penyesuaian.
Misalnya pada kurun waktu tertentu, pemasukan atau pengembalian dari investasi yang ditanamkan investor tidak tercapai. Tentunya, Entrepreneur akan melakukan evaluasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Di lain pihak, Entrepreneur harus mempertanggung jawabkan keberlangsungan usahanya kepada investor yang terlibat. Business plan dapat dijadikan alat investor dalam mengevaluasi bisnis tersebut.
Keputusan-keputusan investor tersebut didasari oleh parameter-parameter yang dirancang dalam business plan. Investor akan memutuskan apakah kerja sama dapat dilanjutkan atau tidak. Bila kerja sama akan dilanjutkan, apa saja evaluasi yang harus segera diimplementasikan oleh Entrepreneur. Bila bisnis tampak kurang menjanjikan, investor berhak untuk memutuskan kerja sama.
Selain itu, Entrepreneur juga bisa memutuskan apakah keberlangsungan bisnis dapat memuaskan beberapa tahun mendatang. Entrepreneur tersebut bisa memutuskan apakah bisnis dapat dilanjutkan. Entrepreneur juga bisa memutuskan apa saja yang perlu diperbaiki demi mempertahankan bisnis.

3. Membantu dalam mengembangkan ide bisnis
Business plan merupakan salah satu sarana sistematis dalam mempertajam ide bisnis. Dengan bantuan business plan, ide-ide bisnis akan lebih terencana dan sistematis. Melalui pendekatan-pendekatan standar business plan, akan diketahui siapa saja pasar atau konsumen potensial, bagaimana proses pemasarannya, serta bagaimana proses operasional dari bisnis yang sedang dijalani.
Pada perencanaan finansial, akan diketahui bagaimana pemasukan dan pengeluaran yang paling optimal. Dengan bantuan komputer, akan dapat disimulasikan posisi pos-pos keuangan yang dapat menghasilkan profit yang tinggi bagi bisnis. Selain itu, tentu saja akan diketahui juga pos-pos bisnis mana saja yang tidak memberikan keuntungan dan bahkan bisa menjadi beban bisnis.
Misalnya, bisnis yang sedang disusun adalah terkait dengan ekspor-impor. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika tentunya menjadi faktor yang sangat penting. Melalui simulasi pada business plan  akan diketahui apakah bisnis yang sedang direncanakan tersebut masih layak untuk dipertahankan dan dikembangkan. Apakah harga yang dikeluarkan ke pasar masih kompetitif dan memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan.

4.Membantu dalam mengindetifikasi faktor-faktor penghambat kesuksesan bisnis.
Investasi pada sebuah bisnis seperti melakukan taruhan. Taruhan akan investasi yang ditanamkan. Apakah uang yang ditanamkan akan memberikan keuntungan maksimal atau menguap begitu saja.
Melalui business plan, akan diketahui secara jelas bagaimana proses bisnis yang dirancang. Bagaimana pola pemasaran yang akan dilakukan, bagaimana proses operasionalnya, serta bagaimana kelimpahan tanggung jawab dalam organisasi bisnis.
Bagaimana sebuah bisnis berkembang dan sukses atau bagaimana sebuah bisnis menemui kegagalan dapat dilihat dari business plan yang disusun. Seberapa baik business plan tersebut akan memberikan gambaran faktor-faktor penentu keberhasilan bisnis.Apakah faktor-faktor tersebut telah didefiniskan. Lalau bagaimana menghadapi faktor-faktor penghambat bisnis. Apakah sudah direncanakan bagaimana proses penanggulangan faktor-faktor penghambat tersebut. Bila faktor penghambat tersebut muncul, bagaimana respon perusahaan terhadap penghambat tersebut.

5.Menyediakan tujuan yang jelas untuk lingkungan internal perusahaan maupun eksternal perusahaan
Gerak langkah perusahaan harus didefiniskan dengan jelas. Apa saja tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan. Bagaimana langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Hal ini tentu saja bermanfaat tidak saja untuk lingkungan internal perusahaan/bisnis atau calon investor (lingkungan eksternal). Business plan memberikan gambaran dan arah yang jelas terhadap pengelolaan bisnis. Selain itu, bagi calon investor, business plan akan memberikan tujuan yang jelas serta tingkat kelayakan bisnis. Hal ini tentu saja sangat penting untuk menarik minat investor dalam menanamkan dananya seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

6. Menyediakan gambaran yang jelas tentang calon konsumen potensial, pemasok, dan calon investor
Pada perencanaan pemasaran, dijelaskan bagaimana posisi produk atau jasa relatif terhadap pesaing. Segmen pasar mana yang akan dibidik oleh Entrepreneur. Hal ini sebenarnya berkaitan erat dengan pendefinisian calon konsumen potensial. Seberapa dekat dan seberapa kompleks konsumen yang hendak disasar. Bagaimana cara "merayu" mereka agar mau membeli produk atau jasa yang ditawarkan.
Pada perencanaan operasional akan didefinisikan siapa saja yang terlibat langsung dalam kegiatan opersional bisnis. Siapa saja pemasok yang akan menjadi mitra strategis bisnis. Tentunya, keberadaan pemasok menjadi sangat penting karena menentukan kelancaran bisnis perusahaan.

Tujuan e-Business dan e-Commerce

Tujuan e-Business dan e-Commerce adalah untuk mendukung efisiensi dan integritas pengelolaan data sumber daya manusia, keuangan, Supply Chain Management/Logistic Management. Selain itu berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi publik. Dengan berbasiskan internet, sistem ini dapat diakses dimana saja sesuai dengan hak akses yang telah ditentukan.

Kelebihan dan Kelemahan e-business
 
KELEBIHAN

1. Akses Mudah
Agar bisa berhubungan dengan konsumen, pebisnis hanya membutuhkan koneksi internet yang baik dan memadai

2. Menghemat Waktu

Jika bisnis yang dilakukan pada umumnya harus pergi ke tempat konsumen maupun rekan-rekan bisnis lainnya untuk melakukan transaksi maupun kerjasama. Maka berbeda dengan e-business, segala jenis komunikasi dilaksanakan secara online di internet.

3. Lebih Tepat Sasaran
Para peminat bisnis yang kita usahakan akan datang kepada kita. Sedangkan yang tidak berminat, tidak
perlu mengindahkan iklan yang kita buat sebagai pebisnis.

4. Tidak Membutuhkan Modal Besar
Banyak orang beranggapan bahwa untuk memulai berbisnis harus mempunyai modal uang yang besar. Menurut saya hal tersebut adalah pendapat yang kurang tepat, karena setiap orang bisa memulai bisnis internet bahkan tanpa modal sekalipun. Asalkan memiliki koneksi internet yang baik dan bisa menggaet kerja sama yang baik dengan pebisnis lain. Salah satu contoh e-business tanpa modal yaitu bisnis reseller. Kita
menjual ulang barang-barang yang dijual oleh penjual lain. Sebelumnya, kita harus mengajak kerjasama kepada penjual tersebut untuk menentukan kesepakatan harga. Selain bisnis reseller,masih ada banyak lagi bisnis internet tanpa modal lainnya. Modal yang paling penting yang harus kita miliki adalah adanya akses internet dan keberanian untuk menjalankan bisnis ini.

KELEMAHAN


1. Tidak Ada Pertemuan dengan Konsumen Secara Langsung
Salah satu kelemahan dari e-business yaitu tidak adanya akses antara pebisnis dengan konsumen. Agar bisa terjadi tatap muka secara langsung, mereka harus membuat kesepakatan untuk bertemu.

2. Resiko Penipuan Lebih Tinggi Dibanding Bisnis Lainnya

Karena tidak ada pertemuan antara pebisnis dengan konsumen maka akan sering terjadi penipuan jika konsumen ataupun calon pebisnis (pemula) kurang pengetahuannnya mengenai seluk beluk bisnis internet.
Sekarang ini sedang menjamur bisnis MLM (Multi Level Marketing) lewat internet yang menawarkan kerja mudah dengan gaji fantastis.
Kita perlu curiga dalam hal ini, jangan mudah percaya dengan testimoni-testimoni yang ada di halaman website tersebut. Karena bisa saja hal itu sudah diatur oleh oknum bisnis abal-abal tersebut.
Saran saya, sebaiknya jangan anda tergoda dengan bisnis seperti itu. Mungkin modal awal yang harus dibayarkan tidak seberapa, namun setela anda bergabung, mungkin saja anda akan diminta untuk mencari korban lain.

e-Bussiness Praktis ;)
SEMOGA BERMANFAAT KAKAAAA......^.^

1 komentar:

Anonim mengatakan...

sangat membantu gan. thanks :)